Friday, December 11, 2009


Kaidah Dalam Ibadah.....(TIPS FAKTA!)


Ibadah merupakan syariat Allah s.w.t. Mesti dibangun di atas pokok dan dasar yang kukuh. Ibadah yang tidak di landasi dasar yang benar sia-sia sahaja.

Allah s.w.t. telah menjelaskan bahawa tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepadaNya. Namun, tahukah kita bahawa ibadah tersebut tidak lagi berguna jika tidak menetapi kaidahnya? Berikut kaidah-kaidah penting yang mendasari benarnya suatu ibadah;

1. Ibadah bersifat tauqifiyyah (Instan,tidak ada peranan akal di dalamnya /berdasarkan dalil).
Allah s.w.t menyatakan ,"Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan agama itu,maka ikutilah syariat itu janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui." (Al- Jaatsiyyah :18)

2. Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas,bebas dari noda syirik. Allah s.w.t berfirman,"Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu , yang di wahyukan kepadaku: "Bahawa sesungguhnya Ilah kamu adalah Ilah Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabb-nya." (Al-Kahfi:110). Apabila ibadah tercampur dengan kesyirikan ,maka batillah amalannya. "Seandainya mereka mempersekutukan Allah ,niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Al-An'am:88)

3. Mengikuti Sunnah Nabi s.a.w (Ittiba'). Allah s.w.t menyatakan ,"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ."(Al-Ahzab:21). Dan Rasulullah s.a.w bersabda , "Barangsiapa yang melaksanakan amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak." (Riwayat Muslim).

4.Sebagian ibadah telah dibatasi dengan masa dan ukuran tertentu, maka tidak boleh melanggar batasannya.Seperti shalat, puasa Ramadhan ,haji dan semisalnya, harus dilakukan sesuai dengan waktunya.
5. Ibadah harus dilandasi oleh rasa cinta (mahabbah),takut(khauf), harap (raja') dan merendahkan diri hanya kepada Allah s.w.t.
6. Kewajipan peribadahan tidak akan gugur bagi setiap Muslim/mah dari semenjak baligh hingga meninggalnya. Allah s.w.t mengatakan , "Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian)." (Al-Hijr:99)

Sumber; Haqiqatu Ashufiyyah, Dr.Shalih Fauzan Al Fauzan

No comments:

Post a Comment